Jumat, 28 Oktober 2016

Teladan Biksu Menanggapi Turunnya Patung Buddha Tanjung Balai

Patung Buddha Amitabha di Vihara Tri Ratna yang berlokasi di Jalan Asahan Tanjung Balai, Sumatera Utara, dipindahkan secara resmi pada bulan Oktober, 2016. Patung Buddha tersebut bertinggi 6 meter, diresmikan sejak tanggal 8 November 2009.

Pemindahan patung Buddha Amitabha tersebut dilakukan sesuai kesepakatan antara Wali Kota Tanjung Balai M Syahrial SH MH bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tanjung Balai, Ketua FKUB, Ketua MUI serta Ketua Yayasan Vihara Tri Ratna pada tanggal 1 September 2016. 

Sesuai surat pernyataan yang dibuat Pek Tjhong Li alias Akun, selaku Ketua Yayasan Vihara Tri Ratna Tanjung Balai mengatakan, demi terciptanya suasana kondusif dan hubungan harmonis di antara umat beragama di Kota Tanjung Balai:

"Karena itu, dengan ini kami (Yayasan Vihara Tri Ratna) menyatakan bersedia memindahkan posisi patung Buddha Amitabha ke tempat yang telah disepakati."

Mengenai hal itu, seorang biksu, Karma Zopa Gyatsho, mengungkapkan tanggapan beliau melalui facebook. Isinya ada di gambar berikut:


Inti pokoknya adalah tidak apa-apa walaupun Patung Buddha diturunkan, yang penting cinta kasih kepada makhluk hidup tidak diturunkan. Bila turunnya Patung Buddha bisa memberi kebahagiaan bagi orang lain, maka doa khas umat Buddha, "Semoga semua makhluk hidup berbahagia", berwujud menjadi kenyataan. (klik sini)

Tribunnews yang membawa berita tersebut memuji tanggapan beliau bikin adem dan jadi viral karena menyentuh hati banyak orang.


Menurut saya, tanggapan tersebut perlu kita jadikan sebagai teladan dalam hidup kita, karena:

"Pengorbanan atau persembahan apa pun yang dilakukan oleh seseorang selama seratus tahun, untuk memperoleh pahala dari perbuatannya, tidak berharga seperempat bagian pun, daripada penghormatan yang diberikan kepada orang yang hidupnya lurus",

"Biarpun banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai ajaran, maka orang lengah itu, sama seperti gembala sapi yang menghitung sapi milik orang lain, Ia tak akan memperoleh manfaat kehidupan suci".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.